Sunday, 14 August 2016

Menemukan Arti Sahabat

Seorang bertanya kepada Amirul Mukminin Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw;
“Ya Ali, kulhat sahabat-sahabatmu begitu setia sehingga mereka banyak sekali, berapakah sahabatmu itu..?”
Imam Ali menjawab, “Nanti akan kuhitung setelah aku tertimpa musibah”
——————————-
Imam Ali kw, “Ketiadaan sahabat berarti keterasingan.”
Imam Ali as : “Jika aku mencincang seorang mu’min agar ia membenciku, dia tidak akan menjadi musuhku dan bila aku berikan seluruh kekayaan dunia kepada orang munafik untuk menjadi sahabatku, kami tidak akan bisa bersahabat. Ini semua karena Nabi saw pernah bersabda: ” Oh Ali , tidak akan mukmin menjadi musuhmu dan orang munafik menjadi sahabatmu”
Imam Ali berkata, “Seorang sahabat bukanlah sahabat (sesungguhnya) kecuali apabila ia memberikan perlindungan kepada temannya dalam tiga kesempatan; dalam kesukaran, dalam ketidakhadirannya dan dalam kematiannya.”
———————————–
———————————–
————————————————————–
DOA Imam Ali Zainal Abidin di Tirai Ka’bah
===============================
Tuhanku, gemintang langit-Mu telah tenggelam
Semua mata makhluk-Mu telah tertidur
tapi pintu-Mu terbuka lebar bagi pemohon kasihmu.
Aku datang menghadap-Mu memohon ampunan-Mu, kasihilah daku
perlihatkan padaku wajah kakekku Muhammad SAW
pada mahkamah hari kiamat.
Demi kemuliaan dan kebesaran-Mu
Maksiatku tidaklah untuk menentang-Mu
bukan karena meragukan-Mu
bukan karena mengabaikan siksa-Mu
bukan karena menentang hukum-Mu
Kulakukan itu karena pengaruh hawa nafsuku dan
karena Kau ulurkan tirai untuk menutub aibku.
Kini siapakah yang akan menyelamatkan aku dari azab-Mu
kepada tali siapa aku akan bergantung,
kalau Kau putuskan tali-Mu
malang nian daku kelak ketika bersimpuh dihadapan-Mu
kala si ringan dosa dipanggil; jalanlah!
kala si berat dosa dipanggil; berangkatlah!
Aku tak tahu apakah aku berjalan dengan si ringan atau dengan si berat.
Duhai celakalah aku
bertambah umurku dan bertumpuk dosaku
tak sempat aku bertobat kepada-Mu
sekarang aku malu menghadap pada-Mu.
Akankah Kau bakar aku dengan api-Mu
wahai Tujuan segala kedambaan
lalu, kemana harapku kemana cintaku
Aku menemui-Mu dengan memikul amal buruk
paling hina diantara segenap makhluk-Mu
tak ada orang sejahat aku.
Maha suci Engkau
Engkau dilawan seakan-akan engkau tiada
Engkau tetap pemurah seakan-akan Engkau tak pernah dilawan
Engkau curahkan kasih-Mu kepada makhluk-Mu
seakan-akan Engkau memerlukan mereka
padahal Engkau wahai Junjunganku tak memerlukan semua itu.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Ali Hasyim Rasidin