Rapuh
kulalui sendiri
berjalan dalam angan
sering terlewati
entah masih adakah lisan
yang benar-benar ada
dengan rasa yang nyata
bukan harapan demi harapan
dan menelan hati ini menjadi kepingan
rapuh yang kian merenggut jiwa
warna ... tawa... senyum ini
seakan hilang begitu saja
oleh kencangnya nurani yang hampir mati
0 komentar:
Post a Comment