Wednesday, 28 October 2015

benih dan cinta



Ada cinta yang aku jaga
Ibaratkan saja cinta itu benih yang baru saja tumbuh
Mencoba kuat tapi tetap saja rapuh
Angin yang bertiup membuat daun kecilnya hampir patah
Namun terselamatkan
Dan daun itu tetap utuh
Tapi, air yang datang dan menggenanginya
Menenggelamkan seluruh tubuhnya
Kandungan air dalam tubuhnya jadi berlebih
Tahu bagaimana jadinya?
Iya lemas dan mulai layu
Layu, tapi ia tetap mencoba bangkit
Ia tak merasa sendiri
Dan ia tahu itu
Tapi tak ada yang mampu menguatkannya
Ia terpuruk dan hampir putus asa
Dalam putus asanya
Ia tetap mengokohkan diri sendiri
Tapi pohon-pohon besar yang mengapitnya
Meniadakan tempat untuk ia berusaha tegar
Bisakah ia tumbuh?
Bisakah ia jadi agung?
Ia terus mencoba
Sampai ia dapatkan sebuah penyangga
Untuk ia sedikit bersandar dan beristirahat
Bersama penyangganya, ia mulai bangkit lagi
Tapi, lingkungan memperkecil ruang geraknya
Dan akarnya sendiri membuat ia tumbang
Membuat ia terombang-ambingkan
Akankah ia tetap hidup?
Ya, ia yakin dirinya akan tetap hidup
Ia yakin akan penyangga yang ada untuknya
Tapi apa dayanya sekarang
Penyangga tak lagi mempercayainya
Penyangga tak yakin ia akan tetap hidup tanpa akarnya
Penyangga pun membohonginya
Lalu pergi meninggalkannya
Bagaimana benih itu sekarang?
Ia sendirian
Ia bimbang
Akankah ia menyerah begitu saja
Ataukah ia akan tetap bertahan meski akhirnya ia tahu
Kalau ia akan segera mati
Belum ada yang tahu bagaimana akhirnya
Benih itu menghilang dalam himpitan penguasa hutan

Sama seperti cinta yang juga hilang
Lenyap dalam sekejap
Cinta yang tumbuh lalu mati

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Ali Hasyim Rasidin