Thursday, 20 December 2012

Untukmu yang Karena Allah Aku Mencintaimu


Bismillah…

Duhai akhwat yang kelak kau ada di sisiku setiap saat…
Ketika menuliskan ini sungguh aku bercucuran air mata dari telaga di sudut-sudut mataku, karena baru kali ini aku menulis dengan membawa segenap hatiku ke dalamnya,

karena baru kali ini aku menulis dengan penuh cinta dan kasih yang amat terasa,
karena baru kali ini aku beranikan diri untuk mengungkapkan segalanya kepadamu,
karena baru kali ini aku sengaja membuat tulisan yang aku ingin kau membacanya,
karena baru kali ini butiran cintaku tak kuasa terbendung ketika aku ingat perjalanan kita,
dan karena baru kali ini aku menulis untuk seorang akhwat…

Duhai akhwat yang karena Allah aku mencintaimu,
Aku adalah ikhwan yang kelak ingin membimbingmu dalam langkah-langkah menujuNya..
Aku adalah ikhwan yang kelak kan slalu menjadikanmu semangat dalam keseharian..
Aku adalah ikhwan yang kelak ada dalam suka dan dukamu..

Duhai akhwat yang karena Allah aku merindukanmu,
Darimu aku belajar tentang kesabaran, saat dalam penantian akan dirimu..
Darimu aku belajar tentang keikhlasan, saat aku menerima segala yang ada dalam dirimu tanpa aku rencanakan sebelumnya..
Darimu aku belajar tentang kedewasaan yang sesungguhnya, saat kita menapaki titian demi titian..
Darimu aku belajar tentang pantang menyerah, saat kita melalui hari-hari penuh cobaan akan penantian yang sungguh terasa panjang ini..

Duhai akhwat yang tatapannya meneduhkan hati,
Ada kalanya aku lelah, tapi aku tau lelah yang kurasa tak selelah perjuanganmu..

Ada kalanya aku kamu anggap begitu kekanak-kanakan, bukan sama sekali, aku tak ingin menjadi anak-anak seperti yang kamu katakan, tapi aku sedang mencoba masuk ke dalam dirimu dengan cara yang kupunya karena aku tau kau begitu menyukai anak kecil..

Ketika aku bertingkah layaknya anak kecil, bukan karena aku ingin kamu perhatikan,tapi kamu ingin membiarkanku sedikit terlena  dalam kemanjaan dan keceriaanku yang tak mungkin ku dapatkan di medan perjuangan dan sekadar untuk melepaskan beban pikiranku..

Ketika aku tersenyum menatapmu dengan tatapan sedikit sayu dan bersandar di bahumu, bukan karena aku memintamu memanjakanku, tapi karena aku ingin sekadar menekankan bahwa kini kau juga punya aku di sisimu..

Duhai akhwat yang karena Allah aku ingin menjadi pendampingmu,
Sungguh akhwatku, ada banyak hal yang kulakukan yang mungkin kau tak memahaminya karena aku melakukannya dengan caraku sendiri,
bukan dengan caramu, maka kuminta kau sabar karena saat itu sebenarnya aku tengah mempelajari dirimu agar dapat melakukan hal-hal tersebut dengan cara yang kau inginkan..

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Ali Hasyim Rasidin