Ke Pelaminan Berkat Facebook
Salah satu rahasia Allah yang tidak diketahui oleh manusia, selain kelahiran dan kematian adalah jodoh atau pasangan hidup. Jodoh tidak akan datang dengan sendirinya. Manusia hanya dapat mengusahakan sedangkan
keputusan tetap
berada di tangan Allah. Buktinya, banyak anak manusia yang berpacaran
sampai bertahun-tahun tetapi karena bukan jodohnya akhirnya kandas juga
sebelum menuju ke pelaminan.
Walaupun keputusan jodoh berada di tangan Sang Penguasa Alam ini, manusia tidak boleh berhenti berusaha untuk mencari jodoh. Berbagai cara mencari jodoh dapat dilakukan oleh manusia. Baik melalui biro jodoh, kontak jodoh, melalui orang ketiga ataupun melalui paranormal. Khusus yang terkahir mohon jangan pernah dilakukan. Sekarang di jaman teknologi yang sudah melaju dengan pesat mencari jodoh dapat dilakukan dengan jejaring sosial atau media sosial seperti facebook.
Facebook adalah sebuah jejaring sosial yang diluncurkan pada Februari tahun 2004. Dan Indonesia termasuk salah satu negara yang paling banyak menggunakan jejaring sosial yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg ini. Dengan facebook kita dapat tersambung dengan berbagai manusia dibelahan dunia, termasuk di dalamnya teman-teman, saudara-saudara, atau sahabat-sahabat kita yang sudah lama tidak bertemu. Ungkapan yang menyatakan bahwa dunia tidak selebar daun kelor mungkin sudah tidak berlaku lagi.
Bagi para lajang yang sudah siap menikah tidak ada salahnya mencoba menggunakan facebook untuk mencari jodoh. Seorang rekan kerja saya, Dwi (21 tahun) menemukan suaminya berkat jejaring sosial facebook. Seperti dikisahkan kepada saya, Dwi pertama kali bertemu suaminya, Erwin (21 tahun) karena menambahkah Erwin sebagai temannya di dalam akun facebook nya. Dengan sedikit malu-malu Dwi melanjutkan bahwa setelah menjadi teman di facebook, Erwin mengirimkan pesan yang meminta nomor telepon selulernya. Karena sering ber SMS ria, akhirnya mereka pun berjanji bertemu di suatu tempat. Dengan tertawa lebar Dwi pun meneruskan ceritanya. Pertemuan pertama yang hanya sebentar itu berlanjut dengan pertemuan berikutnya. Dan pada akhirnya mengantarkan pertemuan antara keluarga besarnya dengan keluarga besar suaminya. Dua bulan setelah pertemuan itu Dwi pun menikah dengan Erwin. Sampai sekarang mereka berbahagia walaupun belum mempunyai momongan.
Kisah Dwi di atas mungkin hanya salah satu contoh orang yang berhasil mencari jodoh melalui media online. Sebab banyak juga yang berkenalan melalui media online berakhir dengan tragis seperti terjadinya penculikan, pemerkosaan, dan pemerasan. Untuk itu ada beberapa tips yang mungkin dapat digunakan untuk mencari jodoh dengan media online seperti
Pertama, apabila sudah berjanji akan bertemu dengan teman online sebaiknya tidak sendirian. Hal ini untuk menghindari penculikan atah hal-hal yang tidak diharapkan. Kedua, apabila sudah berjanji dengan teman online sebaiknya tidak menampakan diri kita yang sesungguhnya. Misalkan kita berjanji bertemu dengan memakai baju berwarna kuning, kita datang dengan memakai baju berwarna merah. Hal ini dilakukan untuk melihat keadaan teman online yang akan kita temui. Ketiga, jangan pernah mencari jodoh dengan menggunakan media online hanya untuk main-main. Niatkanlah dengan sungguh-sungguh untuk mencari jodoh sehingga hasilnya juga sungguh-sungguh. Apabila kita hanya bermain-main saja, hasilnya juga akan berupa main-main saja.
Media online tidak hanya facebook saja. Bahkan kompasiana juga dapat dijadikan ajang untuk mencari jodoh. Hanya kita harus ingat bahwa media online itu hanya sarana saja. Berhasil syukur, gagal yang penting telah berusaha. Media online ibarat pisau, apabila digunakan dengan baik tentu hasilnya akan baik juga tetapi apabila digunakan tidak baik hasilnya juga tidak akan baik. Kisah Dwi di atas mungkin dapat menjadi inspirasi para lajang yang sedang mencari jodoh. Selamat mencoba
Walaupun keputusan jodoh berada di tangan Sang Penguasa Alam ini, manusia tidak boleh berhenti berusaha untuk mencari jodoh. Berbagai cara mencari jodoh dapat dilakukan oleh manusia. Baik melalui biro jodoh, kontak jodoh, melalui orang ketiga ataupun melalui paranormal. Khusus yang terkahir mohon jangan pernah dilakukan. Sekarang di jaman teknologi yang sudah melaju dengan pesat mencari jodoh dapat dilakukan dengan jejaring sosial atau media sosial seperti facebook.
Facebook adalah sebuah jejaring sosial yang diluncurkan pada Februari tahun 2004. Dan Indonesia termasuk salah satu negara yang paling banyak menggunakan jejaring sosial yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg ini. Dengan facebook kita dapat tersambung dengan berbagai manusia dibelahan dunia, termasuk di dalamnya teman-teman, saudara-saudara, atau sahabat-sahabat kita yang sudah lama tidak bertemu. Ungkapan yang menyatakan bahwa dunia tidak selebar daun kelor mungkin sudah tidak berlaku lagi.
Bagi para lajang yang sudah siap menikah tidak ada salahnya mencoba menggunakan facebook untuk mencari jodoh. Seorang rekan kerja saya, Dwi (21 tahun) menemukan suaminya berkat jejaring sosial facebook. Seperti dikisahkan kepada saya, Dwi pertama kali bertemu suaminya, Erwin (21 tahun) karena menambahkah Erwin sebagai temannya di dalam akun facebook nya. Dengan sedikit malu-malu Dwi melanjutkan bahwa setelah menjadi teman di facebook, Erwin mengirimkan pesan yang meminta nomor telepon selulernya. Karena sering ber SMS ria, akhirnya mereka pun berjanji bertemu di suatu tempat. Dengan tertawa lebar Dwi pun meneruskan ceritanya. Pertemuan pertama yang hanya sebentar itu berlanjut dengan pertemuan berikutnya. Dan pada akhirnya mengantarkan pertemuan antara keluarga besarnya dengan keluarga besar suaminya. Dua bulan setelah pertemuan itu Dwi pun menikah dengan Erwin. Sampai sekarang mereka berbahagia walaupun belum mempunyai momongan.
Kisah Dwi di atas mungkin hanya salah satu contoh orang yang berhasil mencari jodoh melalui media online. Sebab banyak juga yang berkenalan melalui media online berakhir dengan tragis seperti terjadinya penculikan, pemerkosaan, dan pemerasan. Untuk itu ada beberapa tips yang mungkin dapat digunakan untuk mencari jodoh dengan media online seperti
Pertama, apabila sudah berjanji akan bertemu dengan teman online sebaiknya tidak sendirian. Hal ini untuk menghindari penculikan atah hal-hal yang tidak diharapkan. Kedua, apabila sudah berjanji dengan teman online sebaiknya tidak menampakan diri kita yang sesungguhnya. Misalkan kita berjanji bertemu dengan memakai baju berwarna kuning, kita datang dengan memakai baju berwarna merah. Hal ini dilakukan untuk melihat keadaan teman online yang akan kita temui. Ketiga, jangan pernah mencari jodoh dengan menggunakan media online hanya untuk main-main. Niatkanlah dengan sungguh-sungguh untuk mencari jodoh sehingga hasilnya juga sungguh-sungguh. Apabila kita hanya bermain-main saja, hasilnya juga akan berupa main-main saja.
Media online tidak hanya facebook saja. Bahkan kompasiana juga dapat dijadikan ajang untuk mencari jodoh. Hanya kita harus ingat bahwa media online itu hanya sarana saja. Berhasil syukur, gagal yang penting telah berusaha. Media online ibarat pisau, apabila digunakan dengan baik tentu hasilnya akan baik juga tetapi apabila digunakan tidak baik hasilnya juga tidak akan baik. Kisah Dwi di atas mungkin dapat menjadi inspirasi para lajang yang sedang mencari jodoh. Selamat mencoba
0 komentar:
Post a Comment